Wisuda Series #2

Pengukuhan Wisuda: Dari Kehampaan menuju Kebermanfaatan

Part 2: Awal Perkuliahan yang Tidak disangka

    Saya menulis cerita ini karena pengalaman campur aduk yang saya alami di masa lalu yang membuat saya ingin mencurahkannya melalui postingan ini. Tentu sebagai seorang manusia biasa, saya memiliki pengalaman layaknya orang lain. Pengalaman yang saya rasakan ini cenderung unik dan menunjukkan betapa besar kuasa Allah atas takdir yang telah ditetapkan oleh hamba-Nya. Saya tidak bermaksud untuk merasa bahwa saya lebih dari yang lain, karena tentunya pasti banyak yang lebih dari saya. Untuk itu, pembaca dapat menerima atau tidak terkait cerita pengalaman perjuangan menuju kuliah sampai dengan wisuda yang saya alami. Semoga cerita ini dapat diambil hikmahnya oleh pembaca sekalian.

Masa Awal Perkuliahan: Hal-Hal yang Tidak Pernah Disangka
    Sebelum memasuki perkuliahan di UM, saya sempat berpikir apakah pengalaman sewaktu SMP akan terulang lagi pada saya?. Karena sewaktu di SMP Negeri 18 Malang tersebut, pengalaman "buruk" yang saya alami itu benar-benar memberikan pelajaran luar biasa dalam hidup saya. Saya tidak ingin pengalaman tersebut terulang lagi pada saat kuliah. Untuk itu, karena masa orientasi Mahasiswa Baru (Maba) masih tanggal 14 Agustus 2017, saya mencoba menantang diri untuk menulis artikel kecil-kecilan yang membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan sebagai persiapan awal studi saya selanjutnya di UM.
    Sebenarnya saya mulai tertarik di dunia kepenulisan sejak SMA kelas 12. Saat itu, guru saya bernama Dr. Arifin, M.Si yang kebetulan juga merupakan dosen menceritakan pengalaman dirinya dalam menulis buku di depan kami-kami di kelas. Seketika saat itu saya bertanya-tanya kapan saya bisa menulis seperti beliau. Ketika awal diterima kuliah itu, saya merasa kesempatan itu akan datang kepada saya. Sehingga saya mulai berlatih sejak awal dengan dibimbing oleh eyang kakung saya yang merupakan pensiunan dosen. Beliau banyak memberikan revisi dan masukan saat mengoreksi berbagai artikel mini yang saya tulis. Dari sini saya belajar menulis secara dasar sekaligus mempelajari materi-materi yang saya hadapi nanti ketika kuliah.
    Singkat cerita, saya mulai memasuki awal kuliah di semester 1. Meskipun saya sudah memiliki persiapan sebelumnya, tapi trauma yang saya alami waktu SMP masih belum hilang. Saya masih takut kalau saya mengulang pengalaman yang sama seperti waktu SMP dulu. Ketika Pak Dosen masuk ke kelas, saya mulai merasa deg-degan dengan kehadirannya. Tapi saya berusaha menutupi rasa berdebar-debar tersebut biar tidak kelihatan berlebihan (lebay). Pak Dosen tersebut kemudian mengawali kuliah dengan berkenalan pada mahasiswa-mahasiswanya. Mulai dari nama dan asal tinggalnya. Sayapun tidak ketinggalan juga disebut. Perlahan tapi pasti saya mulai bisa beradaptasi dengan perkuliahan di Teknologi Pendidikan. Karena saya sudah mempersiapkan sebelumnya, perkuliahan yang saya alami tidaklah sesukar apa yang saya pikirkan sebelumnya. Alhamdulillah saya bisa menjalani perkuliahan saya dengan lancar. Walaupun sempat terkendala dengan satu mata kuliah berat yang bernama "Dasar-Dasar Komputer".
    Pada saat memasuki semester 2, saya mulai terbiasa dengan lingkungan pertemanan di jurusan ini. Saya mulai sering banyak berinteraksi dengan teman-teman. Saya juga mempelajari lebih dalam tentang teknologi pendidikan di semester 2. Untuk itu, saya berniat ingin mencoba ikut kegiatan diluar untuk meningkatkan kapabilitas saya dalam bidang teknologi pendidikan. Saat itu, dosen saya tiba-tiba mengirimkan pesan WA tentang pembukaan pendaftaran pembinaan Desain Aplikasi Al Qur'an (DAQ) dari UKM Al Qur'an Study Club (ASC) di UM. Kebetulan dalam pembinaan tersebut dibuka juga bidang pembinaan Multimedia Pembelajaran. Karena ada komponen itu, saya akhirnya mendaftarkan diri untuk ikut dalam pembinaan DAQ ASC UM. Awalnya saya hanya berniat ingin mengembangkan kapabilitas saja untuk menghadapi mata kuliah berikutnya. Tetapi dari sinilah saya mulai berkenalan dengan Lomba-Lomba yang berbasis pada karya tulis ilmiah. Oleh senior-senior saya saat itu (Mas Ilham, Mas Rony dkk) diceritakan pengalaman mereka ketika menjuarai Lomba DAQ dalam MTQMN 2017. Tentu ini pengalaman berharga buat saya karena bisa bertemu dengan mereka secara langsung dan berbagi pengalaman. Untuk mengasah kemampuan menulis yang sudah saya idam-idamkan sejak lama, saya juga mendaftarkan diri dalam UKM Penulis UM. Dari UKM ini saya juga mulai dikenalkan dengan PKM, Esai, KTI dan sebagainya. Sayapun makin bersemangat untuk mengikuti lomba-lomba karya tulis tingkat nasional.
    Saat itu, ada pengumuman mengenai Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Jakarta. Karena ini merupakan pengalaman pertama saya ikut lomba seperti itu, saya mengajak teman seangkatan yang memiliki pengalaman di dalamnya. Namanya Dhimas Adhitya Wijanarko. Karena dalam panduan kami bisa bertim dengan anggota sebanyak 3 orang, maka saya dan Dhimas memutuskan untuk menambah 1 anggota lagi untuk ikut serta di dalamnya. Sayapun mengajak Rexy Willyam Delanur Hamudi karena juga merupakan teman dekat saya. Sebagai seorang yang tidak memiliki pengalaman lomba apapun, kami meminta Dhimas untuk sedikit memberitahukan pengalamannya tentang lomba itu seperti apa. Dhimas mengatakan bahwa kita perlu adanya dosen pembimbing agar KTI kita bisa berjalan dengan lancar. Singkat cerita, saya langsung menghampiri Pak Ence Surahman yang kebetulan saat itu hendak masuk ke Laboratorium Teknologi Pendidikan. Saya mengutarakan niat kepada beliau bahwa kami ingin belajar karya tulis ilmiah dari 0. Pak Ence kemudian menyanggupi keinginan kami dan memberikan rambu-rambu yang harus diikuti ketika menulis karya ilmiah. Setelah saya memahami rambu-rambu tersebut, saya mulai mencoba menulis proposal lomba KTI selama 2 hari. Tentu karena merupakan pengalaman pertama, hasil tulisan saya alakadarnya. Lalu hasil tulisan tersebut, saya kirimkan kepada Pak Ence melalui email.
      Beberapa jam kemudian, proposal tersebut dikirim kembali melalui email saya. Ada catatan yang diberikan beliau kepada kami terkait revisi di dalam inbox dari email tsb. Saya ikuti berdasarkan catatan inbox tersebut. Kemudian saya kirimkan kembali melalui email Pak Ence. Keesokan harinya, saya mendapatkan balasan email kembali dari beliau yang meminta untuk merevisi proposal kami dengan catatan dalam inbox. Sayapun mengerjakan kembali prposal yang dimintai revisi tersebut sampai pada malam hari. Kemudian sampai dengan pukul 22.00 WIB, saya kirimkan kembali hasil revisiannya kepada Pak Ence. Lalu sekitar pukul 00.10 WIB, Pak Ence mengirimkan kembali proposalnya melalui email untuk dimintai revisi lagi. Tepat pada saat itu, beliau tiba-tiba chat saya dengan kata-kata seperti ini "Kamu jangan menyerah ya. Saya senang dengan mahasiswa yang menyenangi dunia riset". Walaupun terlihat seperti memotivasi saya, tetapi saya merasa ada yang aneh kenapa kok saya tiba-tiba dikirimkan pesan seperti itu tepat pada dini hari.
       Keesokan pagi harinya merupakan tenggat waktu dari pengumpulan proposal yang diajukan. Sayapun langsung bergegas ke ruangan di Gedung Kuliah Bersama (GKB) FIP dan kebetulan menemui Pak Ence sedang sendirian di sana. Saya lalu menyerahkan proposalnya secara fisik untuk ditandatangani beliau sebagai Dosen Pembimbing. Beliau melihat proposal kami lalu menanyakan kenapa belum banyak perubahan. Saya menjawab bahwa saya telah mengikuti saran beliau yang tertera dalam inbox. Beliau terlihat agak marah lalu memberitahu saya kalau di dalam file wordnya sudah dikasih komen-komen. Beliau lalu menunjukkan di komputer. Saya tentunya merasa kaget karena tidak tahu sama sekali mengenai hal ini. Sayapun sangat pasrah karena hari itu juga merupakan tenggat waktu finalnya (jam 23.59) namun revisiannya masih sangat banyak. 
       Karena banyaknya revisi tersebut dan tenggat waktu yg sudah sangat mepet, saya lalu diminta untuk segera menyelesaikannya sampai pada pukul 15.00 WIB agar beliau bisa menandatanganinya karena masih di kampus. Sayapun menginstruksikan pada teman-teman anggota saya untuk segera berkumpul di perpustakaan UM dan menyelesaikan banyaknya revisi yang diberikan. Kamipun mulai mengerjakan proposalnya bersama-sama tanpa istirahat. Pada jam 15.00 WIB, ternyata proposal kami masih belum selesai sepenuhnya. Saya mendapatkan pesan WA dari Pak Ence yang menanyakan kabar dari proposal kami. Dhimas lalu meminta saya untuk membalasnya bahwa "kami sudah selesai pak tinggal finalisasi" padahal aslinya masih belum hahaha. Sayapun membalasnya sesuai dengan permintaan Dhimas. Pak Ence lalu membalas pesan saya dan meminta saya untuk mencetak lembar pengesahannya saja untuk ditandatangani beliau. Sayapun bergegas ke tempat percetakan dan memberikannya kepada beliau.
       Pekerjaan kami lanjutkan sampai malam di perpustakaan. Pada pukul 19.00 WIB, saya diberitahu pihak perpustakaan bahwa perpustakaan akan tutup sebentar lagi. Saya bersama Dhimas dan Rexy langsung bergegas keluar dan mendiskusikan pengerjaannya kembali di luar perpustakaan. Kami berdiskusi mengenai tempat mengerjakan proposalnya. Akhirnya kami sepakat bahwa akan mengerjakannya di rumah Dhimas sampai pada 23.59 tenggat waktunya. Namun di sini, Rexy tidak bisa ikut karena harus mengerjakan tugas praktikum kuliah di malam harinya. Akhirnya hanya saya dan Dhimas yang pergi ke rumah Dhimas untuk menyelesaikan proposal KTInya.
    Sesampainya di rumah tersebut, saya dan Dhimas langsung melanjutkan kembali pekerjaan kami menyelesaikan proposalnya. Akhirnya tepat pada 23.59 WIB, proposal berhasil kami submit ke panitia dan tinggal menunggu pengumuman finalisnya.
      Singkat cerita, hari pengumumanpun tiba. Ternyata kami tidak lolos finalis di Jakarta. Sayapun memberitahukan kabar ini kepada Pak Ence selaku pembimbing kami. Beliau lalu menyemangati kami agar tetap semangat meski pengalaman pertama kami langsung tidak lolos. Saya lalu bilang bahwa saya tetap akan konsisten dalam mengikuti lomba-lomba karya ilmiah berikutnya dan meminta bimbingan dari beliau. Beliaupun menyanggupi...
       Lalu ada kabar mengenai lomba esai mahasiswa tingkat Jawa Timur. Saya ingin mencoba mengikutinya. Sayapun menghubungi Pak Ence untuk meminta beliau menjadi pembimbing saya lagi. Saya langsung mengerjakan esai yang saya kembangkan. Saya belajar dari kesalahan sebelumnya saat mengikuti lomba KTI waktu itu. Alhasil alhamdulillah semua prosesnya berjalan lancar hingga saat pengumuman nanti. Untuk pertama kalinya alhamdulillah saya mendapatkan Juara 2 lomba esai. Saya memberitahukan kabar ini kepada keluarga dan juga Pak Ence sebagai pembimbing. Beliau sangat senang dengan capaian ini dan meminta saya untuk terus konsisten.
        Berbagai lomba esai kemudian banyak saya ikuti. Alhamdulillah banyak diantaranya bisa mendapatkan juara. Namun tampaknya ceritanya tidak berhenti sampai di sini. Tepat pada 26 Juni 2018, saya dihubungi oleh Pak Ence melalui WA. Beliau menawarkan program kerja sama dosen-mahasiswa untuk menulis artikel publikasi ilmiah. Tentunya kesempatan ini tidak saya sia-siakan dan saya menerima tawaran tersebut. Sayapun diminta beliau mengerjakan tulisan-tulisan yang nantinya akan dipublikasi pada prosiding dan jurnal. Saya yang saat itu masih peralihan menuju semester 3 alhamdulillah sudah diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan dosen. Pada akhirnya artikel kami yang juga berkolaborasi dengan Pak Dedi Kuswandi (saat itu merupakan Wakil Dekan III) berhasil menembus IEEE yang terindeks scopus. Alhamdulillah ini merupakan pengalaman langka yang saya alami saat masih mahasiswa dimana saya yang masih semester 3 sudah diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan dosen tidak hanya sebagai asisten peneliti saja, namun juga rekan dalam menulis karya ilmiah.
        Cerita pengalaman di atas merupakan suatu hal yang tidak saya sangka-sangka. Saya ingat tujuan awal saya menulis hanya sekadar bisa dibaca banyak orang. Akhirnya Allah memberikan suatu takdir yang lebih dari perencanaan saya. Dari semester 2 hingga semester 3, saya sudah diberikan berbagai pengalaman, khususnya lomba esai, mulai mencoba lomba KTI, menulis artikel ilmiah, presentasi paper dihadapan pakar dan banyak lagi. Saya mensyukurinya sebagai pengalaman yang tidak pernah saya lupakan.

Untuk cerita selanjutnya, silahkan klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Series #1

TEP JAYA!!!