Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Cerita tentang SNMPTN

Semua Bisa Masuk Jalur SNMPTN Oleh: Zahid Zufar At Thaariq Pembaca yang budiman, tulisan ini saya buat berdasarkan pertanyaan yang pernah dilontarkan kepada saya, khususnya mengenai jalur masuk kuliah. Pertanyaan ini datang dari adik kelas saya yang mau masuk kuliah. Beragam pertanyaan yang dilontarkan kepada saya. Saya tidak perlu menyebutkan satu per satu. Inti dari keseluruhan pertanyaan adalah "Apakah saya bisa masuk SNMPTN?". Tentunya, jalur masuk kuliah dibagi menjadi tiga jalur untuk masuk PTN, yaitu SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri (Bagi PTN yang mengadakan pula). Rata-rata, siswa lebih senang apabila diterima jalur SNMPTN daripada jalur lain. Karena, dalam jalur SNMPTN, siswa tidak perlu bersusah payah memikirkan tes masuk kuliah. Berbeda dengan jalur lain yang harus mengikuti tes. Hal ini kebanyakan jalur SNMPTN menjadi idaman bagi kebanyakan siswa. Terdapat anggapan bahwa, untuk masuk jalur SNMPTN, maka siswa harus memiliki banyak prestasi agar dapat mendu

Fenomena Nomophobia

Sikap dan Solusi dari Dampak Buruk Smartphone sebagai Upaya dalam Mengantisipasi   Nomophobia dan Kejahatan Cyber Bullying terhadap Anak-anak Oleh: Zahid Zufar At Thaariq             Tulisan ini adalah suatu hasil analisa penulis tentang perkembangan smartphone dan dampak buruknya seperti nomophobia dan kejahatan cyber bullying. Orang tua perlu memperhatikan bahaya dari kejahatan cyber bullying yang sekarang  marak terjadi dan nomophobia yang dapat menjadi penyakit baru, khususnya anak-anak. Anak-anak perlu tumbuh dengan normal dan perlu memiliki jiwa sosial yang tinggi. Namun akibat dari perkembangan teknologi yang begitu pesat, khususnya smartphone menyebabkan anak semakin pasif. Selain itu yang menjadi masalah adalah tidak adanya kebijakan pemerintah tentang penggunaan smartphone , serta kurangnya partisipasi masyarakat, khususnya keluarga dalam melakukan pendampingan penggunaan smartphone bagi anak-anaknya, sehingga terjadi degradasi moral. Contoh yang dapat diambi

Berkaryalah

BERKARYALAH, SIAPAPUN KITA Oleh: Zahid Zufar At Thaariq Pembaca yang saya hormati, judul ini saya buat dikarenakan minat dari teman-teman sekitar saya untuk berkarya rata-rata sangat rendah. Mungkin di tempat lain juga serupa dengan yang saya alami Menurut pengamatan saya, rendahnya minat kawan-kawan saya dikarenakan: 1) Merasa tidak bisa berkarya 2) Merasa takut salah apabila berkarya 3) Sikap Malas 4) Merasa jika berkarya harus membuat suatu penemuan terbaru 5) Sibuk dengan banyak kegiatan, khususnya organisasi Permasalahan tersebut harus kita ubah dan kita harus percaya diri bahwa sebenarnya kita bisa berkarya, walaupun kita dalam stratifikasi sosial yang berbeda maupun etnis yang berbeda. Bagi yang sudah memiliki pengalaman dalam berkarya, khususnya yang sudah pengalaman hingga tingkat kota, provinsi, nasional maupun internasional, mungkin ada perbedaan pendapat dengan tulisan ini, namun bagi saya pribadi semua pasti bisa membuat karya. Caranya adalah dengan meru