Wisuda Series #3

 

Pengukuhan Wisuda: Dari Kehampaan menuju Kebermanfaatan

Part 3: Akhir Kuliah Sarjana yang Manis

    Saya menulis cerita ini karena pengalaman campur aduk yang saya alami di masa lalu yang membuat saya ingin mencurahkannya melalui postingan ini. Tentu sebagai seorang manusia biasa, saya memiliki pengalaman layaknya orang lain. Pengalaman yang saya rasakan ini cenderung unik dan menunjukkan betapa besar kuasa Allah atas takdir yang telah ditetapkan oleh hamba-Nya. Saya tidak bermaksud untuk merasa bahwa saya lebih dari yang lain, karena tentunya pasti banyak yang lebih dari saya. Untuk itu, pembaca dapat menerima atau tidak terkait cerita pengalaman perjuangan menuju kuliah sampai dengan wisuda yang saya alami. Semoga cerita ini dapat diambil hikmahnya oleh pembaca sekalian.

Mencari Pengalaman Kebermanfaatan: Akhir Kuliah Sarjana yang Manis
    Selama 4 tahun saya menimba ilmu di kuliah, saya merasakan berbagai pengalaman yang luar biasa di dalamnya. Selama itu alhamdulillah saya sering mendapatkan juara maupun berkesempatan mempresentasikan makalah di hadapan pakar-pakar. Berkat mengikuti berbagai kegiatan seperti lomba, prosiding dsb, saya menjadi memiliki pengalaman bermakna dalam hidup saya. Saya juga jadi sering berpergian ke berbagai kota dan provinsi di Indonesia. Saya juga sering diundang menjadi pemateri di berbagai kesempatan. Semua tidak lepas dari cerita yang saya sampaikan pada Part 2 sebelumnya.
    Besok hari merupakan hari dimana saya akhirnya akan menjalani proses wisuda. Saya memohon doa dari rekan-rekan sekalian agar prosesnya bisa berjalan dengan lancar. 
  Saya sidang tepat pada 30 Juni 2021. Kebetulan beberapa hari kemudian terjadi penyebaran COVID-19 varian Delta, sehingga menyebabkan proses kuliah menjadi terhambat, termasuk keperluan pengurusan yudisium saya. Akhirnya terpaksa saya harus menunda yudisium selama beberapa waktu. Selama itulah saya kembali ke rutinitas dengan membantu penelitian dosen.
    Tepat pada 6 Agustus 2021, saya berhasil yudisium dan dinyatakan lulus. Akan tetapi singkat cerita, saya baru mendapatkan kesempatan wisuda UM pada periode 110, sehingga harus menunggu wisuda agak lama. Dan tepat pada besok tanggal 19 Maret 2022, akhirnya saya bisa merasakan panggung wisuda untuk pertama kalinya.
    Lalu apakah selama 7 bulan menunggu ini, saya cenderung menganggur atau tidak melakukan apa-apa? Baik saya akan coba sedikit memaparkan pengalaman tidak terduga yang saya alami.
        Pada awalnya saya sempat takut apabila saya menganggur selama itu. Karena saya memutuskan tidak mencari pekerjaan dan fokus mengejar beasiswa untuk studi lanjut S2 yang saya inginkan. Namun apa yang saya takutkan alhamdulillah tidak terjadi. Allah menunjukkan kuasa-Nya dalam menentukan takdir seseorang. Pada pertengahan september 2021, saya dihubungi oleh adik tingkat di jurusan untuk diundang sebagai pemateri dalam kegiatan diklat media pembelajaran kepada pendidik yang mereka lakukan untuk memenuhi tugas kuliahnya. Bahkan alhamdulillah saya diundang dua kali dengan kelompok diklat yang berbeda. Sayapun menyanggupi undangan tersebut. Alhamdulillah dari situ saya mendapatkan sedikit pemasukan yang nantinya bisa saya pakai untuk kehidupan sehari-hari.
      Seminggu kemudian, saya kembali mendapatkan undangan untuk mengisi materi tentang esai kepada siswa siswi di SMK Negeri 4, Malang. Undangan ini merupakan bentuk dari pengabdian yang dilakukan oleh UKM Penulis UM yang bekerja sama dengan sekolah tersebut. Saya senang karena siswa di sana sangat ramah kepada saya.
      Setelah saya ngisi di SMKN 4, beberapa hari kemudian saya tiba-tiba ditelpon oleh mas Athalla Nauval (Mawapres FIP 2020) pada saat saya sedang tertidur karena kelelahan. Mas Athalla menyampaikan bahwa mereka yang sedang melaksanakan Asistensi Mengajar berniat mengundang saya sebagai pemateri dalam kegiatan pelatihan media pembelajaran kepada guru-guru SMP Negeri 11, Malang tentang Asesmen yang mereka selenggarakan. Sayapun menyanggupi permintaan mereka dan menanyakan kapan pelatihan akan dilaksanakan. Ia memberitahu bahwa pelatihan akan dilaksanakan sekitar lusa. Tentu sebenarnya saya kaget karena belum sempat menyiapkan materinya. Tetapi saya langsung bergegas menuju laptop untuk membuatkan bahan materi yang nantinya akan saya berikan kepada guru-guru di sana. Alhamdulillah dalam waktu sehari, bahan saya selesai dan langsung saya cetak. Pada saat mengisi, saya senang karena pesertanya sangat aktif dalam kegiatan pelatihan. Meski secara usia saya lebih muda, tapi mereka tidak canggung untuk bertanya apabila mengalami kesulitan. Saya menjadikan ini sebagai pengalaman luar biasa dalam hidup saya.
    Semenjak saat itu saya kembali banyak mendapat undangan di beberapa sekolah lainnya untuk mengisi tentang media pembelajaran. Kesemua pengalaman itu saya tuangkan dalam buku ilmiah yang bisa dijadikan referensi berjudul Himpunan Muara Teknologi Pendidikan yang sekarang bisa dipesan disini. Dalam buku ini saya menekankan pentingnya ada teknolog pembelajaran di sekolah. Buku inilah yang menjadi akhir yang manis bagi saya selama berkuliah S1 di Jurusan Teknologi Pendidikan.
    Akhirnya saya kembali melihat kebelakang. Dulu saya merupakan anak yang sering menjadi kandidat calon tidak naik kelas saat masih SMP. Masuk SMA yang sebenarnya brosurnya itu nemu di jalan. Lalu secara beruntung lewat SNMPTN saya berhasil masuk Jurusan Teknologi Pendidikan tanpa tes. Dari kuliah inilah saya bertemu banyak lingkungan yang diisi oleh orang-orang hebat yang bisa menginspirasi saya untuk berkembang lebih jauh bahkan bisa menembus batas. Untuk itu, bertepatan dengan momen wisuda ini, saya mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang sudah sangat "sayang" kepada saya yang tidak bisa saya sebutkan semuanya satu per satu. Saya berharap kita semua yang dulu pernah berproses bersama bisa semakin sukses untuk kedepannya.

Terimakasih

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Series #1

TEP JAYA!!!