Kisah SMA

Kisah SMA, Semangat Merubah Diri
(Tulisan ini hanyalah berdasarkan pengalaman pribadi, tidak bermaksud meninggikan diri. Hanya bermaksud berbagi pengalaman)

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Pembaca yang budiman pasti pernah mendengar istilah "hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin". Mungkin dari istilah itu sangat cocok dengan apa yang akan kusampaikan melalui postingan kali ini. Postingan ini sedikit bercerita tentang kisah masa SMA saya.
Sebelumnya, pada postingan sebelumnya sudah saya singgung bahwa saya diterima di SMA "Islam" Malang. Melalui SMA inilah saya berusaha belajar untuk menjadi lebih baik daripada masa SMP saya. Mungkin bisa dibaca lagi bagaimana masa SMP saya pada postingan sebelumnya.
Boleh dikatakan saya sangat tertinggal jauh bila dilihat dari penguasaan materi yang saya miliki dibandingkan teman-teman yang lain saat itu. Jadi, jika yang lain bisa belajar dengan santai, saya harus belajar siang dan malam untuk mengejar ketertinggalan saya sebagai akibat dari kesalahan saya pada saat SMP. 
Masa Orientasi Siswa (MOS) yang saya alami sangat membantu melatih power saya dalam menghadapi berbagai tantangan. Karena MOS saya diadakan di tempat latihan militer, jadi yang mengajari kami langsung melalui tentara. Selain itu, saya juga diajari untuk lebih disiplin (walaupun sampai saat ini, masih kesulitan bila untuk datang kuliah tepat waktu apabila pagi hari). Disiplin yang saya dapatkan adalah mengumpulkan tugas harus tepat waktu, tidak main-main saat sekolah (reflek setelah disuruh push up di tengah lapangan) dan merasakan indahnya kebersamaan antar peserta MOS (terutama saat momen makan bersama).
Pengalaman lain yang saya alami adalah pernah menjadi anggota tim futsal dari SMA "Islam" Malang. Saya saat itu berposisi sebagai kiper. Jadwal latihan futsal dimulai jam 15.30 hingga 17.30. Sedangkan jam pulang sekolah saya pada jam 13.00. Sehingga masih teringat dalam pikiran saya, bahwa saya selalu menunggu di musholla jika saya sendirian. Apabila ada teman OSIS yang sedang ada kegiatan, maka biasanya saya ditemani olehnya di kantin ataupun di pos satpam. Atau apabila anak Paskibra sedang latihan, saya selalu melihat aktivitas mereka sembari menunggu jadwal latihan. Hal inilah yang menjadikan saya banyak memiliki teman, baik dari OSIS maupun ekstra lain.
Saya tidak begitu memiliki pengalaman dalam tim futsal saya. Saya hanya pernah bertanding satu kali dengan SMP Negeri 11 dalam laga uji coba. Alhamdulillah di laga pertama, saya tidak kebobolan satu pun (pada laga kedua saya kecolongan dua angka). Karena saat itu masih kelas 10, masih harus memiliki banyak pengalaman. Pada kelas 11, saya terkena sakit Demam Berdarah sehingga saya tidak bisa bermain dalam waktu yang lama, namun tetap menjadi salah satu bagian dari tim. Saat saya kelas 12, saya berniat untuk berhenti dari tim futsal dan fokus ke Ujian Nasional. Namun saya diberi kepercayaan untuk mengikuti laga terakhir dengan melawan klub amatir. Alhamdulillah dari laga tersebut saya tidak kecolongan angka.
Di samping menjadi tim futsal SMA, saya juga sempat ikut latihan bersama klub amatir futsal selama satu tahun (2016-2017). Sempat ikut bertanding dengan klub-klub lain, membuat saya belajar mempelajari karakter orang lain. Saya juga belajar untuk mengenal firasat orang yang kelak sangat berguna bagi saya, agar saya tidak mudah untuk dibohongi.
Selain mengikuti futsal, saya juga sempat mendaftar Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan lolos tahap tes tulis dan wawancara. Namun saya mengurungkan niat saya untuk bergabung ke dalam OSIS dengan alasan yang sudah tertera pada postingan saya sebelumnya (Lihat profil diri). Saat ini saya sangat menyesal mengurungkan niat itu, karena ternyata keorganisasian OSIS sangat dibutuhkan pada saat kuliah. Seperti contoh, saat saya ternyata dipercaya menjadi Ketua Offering C7 Teknologi Pendidikan pada 2017-2018. Tentu kelas kuliah (Offering) tidak seperti kelas pada saat SMA. Butuh keberanian dan penuh pertimbangan bila ingin memutuskan sesuatu (kecuali pada bagian keuangan, sudah dikoordinir bendahara). Maka dari itu, pengalaman saya ini bisa menjadi refleksi bagi pembaca SMA budiman yang masih bingung ikut keorganisasian OSIS atau tidak.
Pengalaman lainnya, saya pernah bekerja bersama teman-teman berjualan souvenir keliling. Awalnya berat karena tidak ada yang mau membeli produk souvenir kami. Namun lama kelamaan souvenir kami laris terjual habis. Tentu banyak sekali hambatan yang kami alami. Baik dimarahi pelanggan, diusir satpam sekitar, dan sebagainya. Maka dari itu banyak pengalaman yang saya peroleh saat itu. Namun saat ini, pekerjaan ini tidak kami lanjutkan karena kesibukan pada diri kami masing-masing.
Selain itu, saya tetap aktif untuk mengikuti lomba yang sering diadakan oleh pihak sekolah saya. Untuk kategori individu saya sering mengikuti lomba pidato agama dan lomba adzan, tapi saya kalah. Saya juga pernah terpilih mewakili sekolah untuk mengikuti Olimpiade Online Nasional Sub Kota Malang. Saya bersama teman-teman yang terpilih lainnya membentuk satu tim dengan keahlian tertentu tiap anak. Saya bertugas menyelesaikan soal-soal yang berkaitan Sejarah dan Kebudayaan. Namun gagal. Untuk kategori kelas, kelas kami pernah mendapat predikat Juara 1 kelas terbersih dan paling rapi diantara kelas lain pada saat kelas 11 IPS 5 serta pada saat kelas 12 IPS 2, kelas kami mendapat Juara 2 lomba Kebersihan antar kelas. Saya saat itu sebagai ketua kelas 12 IPS 2 merasa sangat senang (karena pemimpin kelas yang berhasil tentunya)  
Meski saat itu saya memiliki banyak kegiatan, saya tetap menomorsatukan sekolah. Seperti yang saya katakan di awal, jika yang lain belajarnya sangat santai, saya harus belajar ekstra untuk mengejar ketertinggalan. Karena saya tidak ingin pengalaman buruk pada saat SMP terulang lagi. Terbukti, Alhamdulillah saya selalu mendapat rangking 10 besar (kecuali saat kelas 11 saya sempat mendapat rangking 18 pada semester 1 dan rangking 30 pada semester 2). Hal inilah yang menjadi modal berharga saya untuk memperoleh kemudahan dalam bersaing memperebutkan jalur masuk kuliah. Alhamdulillah saya diterima jalur SNMPTN di Universitas Negeri Malang Jurusan Teknologi Pendidikan. Sempat saya sedih karena tidak diterima di jurusan yang saya inginkan yaitu Pendidikan Sejarah. Namun kesedihan itu lama kelamaan memudar dan saya bisa menerima takdir yang membawaku sampai saat ini.
Demikian curhat dari saya. Cukup diambil positifnya saja dari curhat saya diatas. Semoga bermanfaat. Apabila ada kurang lebihnya, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Terimakasih

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Zahid Zufar At Thaariq
Mahasiswa Prodi Sarjana
Jurusan Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Malang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Series #1

TEP JAYA!!!