Leadership

MENGENAL KEPEMIMPINAN DALAM PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA

Zahid Zufar At Thaariq

Perkembangan dunia selalu berubah dari waktu ke waktu. Perkembangan ini mengakibatkan adanya perbedaan karakteristik. Salah satu karakteristik yang terlihat menonjol perbedaannya adalah karakteristik diri manusia. Manusia yang terlahir sebagai pemimpin di muka bumi ini memiliki tanggung jawab yang berat dalam mengelola apa yang telah dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa. Maka, manusia telah ditakdirkan sebagai pemimpin di muka bumi.

Kepemimpinan pada dasarnya merupakan kemampuan dalam pengelolaan. Kepemimpinan merupakan sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan praktis yang mencakup kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk "memimpin" atau membimbing orang lain, tim, atau seluruh organisasi (Sumber). Dalam hal sosiologis, kepemimpinan masuk dalam kategori individu dengan kelompok.

Saat ini telah banyak program-program yang mampu melatih kepemimpinan. Seperti contoh program kepemimpinan pada beasiswa tertentu. Tentu melalui program tersebut, pemuda akan terbekali dengan pengetahuan banyak mengenai kepemimpinan itu sendiri, sehingga saya tidak perlu banyak menjelaskan.

Akan tetapi, yang saya bahas disini adalah kepemimpinan dalam pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Hal ini mungkin banyak kita ketahui tapi sangat jarang untuk diimplementasikan. Pemikiran tersebut yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. Adapun penjelasan dari tiap-tiap komponen tersebut adalah sebagai berikut.

1. Ing Ngarso Sung Tuladha
Layaknya seorang guru yang harus memberikan contoh, maka pemimpin pun juga memiliki kewajiban yang sama. Pemimpin yang tidak memiliki contoh yang baik, maka setiap perbuatan ataupun omongannya akan dianggap sebagai bullshit

2. Ing Madyo Mangun Karso
Layaknya juga seorang guru, pemimpin juga harus mampu memberikan semangat pada anggotanya untuk terus semangat yang mencontoh dirinya. Pada filosofi ini, pemimpin memosisikan dirinya bukan sebagai atasan, namun sebagai teman yang ada di saat kesulitan anggotanya.

3. Tut Wuri Handayani
Layaknya juga seorang guru, pemimpin juga harus mampu memberikan dorongan atau motivasi kepada anggotanya yang sedang kesulitan. Ibaratnya sebuah meja yang perlu untuk didorong guna mencapai posisi yang diinginkan.

Seorang pemimpin dalam suatu organisasi sudah tentu menjadi seseorang yang menentukan jalannya organisasi. Ia bersifat sebagai pengatur strategi, pengatur ritme dan pengatur manajemen. Namun, apabila dibarengi dengan 3 filsafat tadi, maka pemimpin tersebut pasti mampu memajukan anggotanya baik psikis maupun non psikis. Karena ia akan menjadi sosok yang dikenang dari masa ke masa.

Terimakasih
Semoga Bermanfaat     
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Series #1

TEP JAYA!!!