Salah Jurusan

MAKNA SALAH JURUSAN

Tulisan ini teruntuk teman-teman yang mungkin dalam hatinya merasa salah jurusan, salah memilih, ataupun salah apapun itu. Salah jurusan dimaknai sebagai tidak tepatnya seseorang ketika dinyatakan diterima di jurusan tertentu. Mungkin untuk mengawali semua ini, saya akan sedikit share pengalaman saya selama 2 tahun kuliah di salah jurusan.
Ketika pengumuman SNMPTN 2017 lalu, saya sendiri tidak menyangka akan masuk di jurusan Teknologi Pendidikan di UM. Beda dengan yang lain. Jika yang lain mempersiapkan banyak target setelah lulus SMA, saya hanya punya target masuk UM jalur SNMPTN. Saat itu bagi orang-orang atau teman-teman saya, hal itu hanya sekadar mimpi. Ini masuk akal karena untuk lolos SNMPTN, saya bersaing dengan teman-teman yang nilainya jauh di atas saya. Dalam rangking paralel pun saya berada di rangking 43 se IPS atau sekitar 90 an se SMAI. Hal ini semakin membikin saya pesimis. Tapi pada akhirnya saya lolos dengan usaha dan keberuntungan.

Saat masuk TEP (Istilah Teknologi Pendidikan UM), saya sebenarnya salah jurusan. Karena yang saya inginkan adalah jurusan Sejarah. Daripada saya merepoti kedua orang tua saya, mending saya pasrahkan diri di Jurusan TEP. Tidak ada target yang ingin saya capai selama kuliah. Saya hanya mengambil, menjalani kesempatan kuliah ini sebaik-baiknya. Dibandingkan teman-teman lain di Jurusan saya, saya termasuk paling lambat. Saya juga beberapa mata kuliah ada yang tidak bisa. Tapi semua kelemahan itu saya tutupi dengan kelebihan saya yang tentunya saya akal agar sedikit mengarah ke-TEP-an.

Kelemahan itu, saya coba tutup dengan banyak menulis esai, opini, artikel dan KTI yang berbau TEP. Dengan begitu, saya bisa mendalami ilmu ini secara tidak langsung. Apalagi beberapa dosen saya juga sangat mendukung, sehingga saya semakin termotivasi.

Ini adalah makna dari salah jurusan yang saya peroleh. Apabila saya tetap bersikukuh masuk jurusan sejarah, mungkin belum tentu pembaca mengenal saya sebagai mahasiswa UM. Karena semua yang kita dapat asalnya dari Tuhan dan kita wajib mensyukurinya. Kita boleh memiliki target setinggi-tingginya, tapi perencana target terbaik tetaplah Tuhan Yang Maha Esa.

"Saya percaya jika saya selalu memiliki rencana, tetapi Allah buat rencana lain yang tak terduga bagi saya dan itu lebih baik dari apa yang saya rencanakan"

Akhir kata saya ingin menekankan kembali 3 prinsip dalam berproses selama kuliah apabila kita ingin maju, yaitu Pendidikan, Penelitian, Pengabdian. Silahkan dimaknai sendiri dan akan saya tulis di postingan berikutnya

Terimakasih
Zahid Zufar At Thaariq

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Series #1

TEP JAYA!!!