MOTIVASI WAKTU


Teman-teman, kiranya jika saya boleh bertanya, berapa sisa waktu yang akan kita tempuh selama hidup? apakah 50 tahun lagi? ataukah 10 tahun lagi? jawabannya tidak ada yang tahu. Semua tergantung bagaimana cara kita memanfaatkan waktu yang diberikan kepada kita. Apakah waktu kita manfaatkan untuk hal-hal yang positif atau justru malah masuk ke hal negatif? Mungkin ini bisa jadi renungan. 

Sekarang, banyak orang yang masih membuang-buang waktu untuk hal nggak penting, apakah itu benar? jawabannya iya. Banyak kasus-kasus berlebihan yang membuang-buang waktu, seperti pembunuhan, pemerkosaan, dsb. Mungkin bisa dilihat dari sekeliling kita sendiri dan kaitkan perspektif kita tentang memanfaatkan wktu yang terbaik bagi kita. Apakah benar mereka sedang membuang-buang waktu? jawabannya belum tentu juga. Bisa saja disela-sela waktu mereka meluangkan diri untuk memanfaatkannya, kita tidak tahu. Dan coba analisis diri seendiri, apakah saya sudah memanfaatkan waktu dengan baik? Belum tentu juga. 

Memanfaatkan waktu secara postif maka bisa disebut tidak buang-buang waktu. Saya pernah membaca buku biografi dari Thomas Alva Edison. Intinya dia bukanlah siswa yyang cerdas dan bahkan hanya sekolah selama 3 bulan. Tapi setiap waktu, dia selalu membaca bacaan terkait ilmu pengetahuan. Dan pada akhirnya dia bisa mematenkan seribuan penemuan selama masa hidupnya. Lalu di cerita lain, BJ Habibie adalah mantan presiden dan pembuat pesawat terbang asli dari Indonesia. Berkat kkerja kerasnya, beliau mampu merealisasikan pesawat N250 asli ddari Indonesia. Pertanyaannya, maukah kita seperti mereka? 

Salah satu kunci sukses dalam hiduup adalah memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Bila kita gagal, maka selama masih ada waktu kita terusskan sampai berhasil. Selama ini, bbanyak dari  teman-teman saya yang gagal lalu menyerah. Padahal waktunya juga masih panjang. Para tokoh yang saya sebutkan di atas tentunya pernah  mengalami apa yg namanya gagal sebelum berhasil. Jika kita nuruti menyerah setelah gagal, maka tidak akan ada yg namanya kemajuan dalam diri kita. Karena sukses tidak didapat dengan cara yang instan. Selama masih ada waktu, kita masih bisa sukses.

12 tahun saya sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA saya lalui dengan menyerah terhadap keadaan. Saat itu, saya benar-benar tidak tahu betapa pentingnya waktu yang diberikan. Saya sangat jarang ikut lomba dan tidak pernah berorgaanisasi. Setelah memasuki waktu kuliah, saya benar-benar menyesal mengapa saat sekolah tidak pernah melakukan  apa2,  bahkan menyerah sebelum mencoba. Saya benar-benar iri dengan teman-teman saya yang masuk Universitas dengan bekal prestasi dan organisasi yang diikutinya. Sayapun berangan-angan, jika SMA saya begini, maka saya mungkin bisa punya bekal.

Semenjak kuliah, dimulai saat maba, saya coba ikut MTQ namun gagal lolos, lalu saat semester 2, saya ikut LKTIN gagal lagi, hal itu berlanjut sampai saya akhirnya bisa juara saat mengikuti lomba esai. Itu adalah penghargaan pertama saya. Selanjuutnya rezeeki itu alhamdulillah terus berjalan. Semester  3 saya alhamdulillah ssudah mencicipi kegiatan penelitian aktif di kelas kakak tingkat, menjadi pemakalah dan banyak lagi. Semua itu pasti ada waktu yang menjalankannya  dan kita sebenarnya hhanya menunggu waktu, kapan akan diberikan.

Sedikit motivasi dari BJ Habibie, bahwa hidup kita seperti bersepeda. kalo berhenti mengayuh maka aakan jaatuh. Jika kita berhenti mencoba, kita akan mati.


(Analisis Pengalaman Pribadi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Series #1

TEP JAYA!!!