Esai itu....

Membuat Esai yang Baik dan Benar
(Berdasarkan Pengalaman Penulis)
oleh: Zahid Zufar At Thaariq

Pembaca yang budiman, tulisan ini saya buat sebagai sarana belajar menulis esai yang didasarkan atas pertanyaan teman-teman saya yang intinya "bagaimana membuat esai yang baik dan benar?". Saya pada dasarnya belum pantas untuk memberikan tips dan trik, dikarenakan prestasi saya dalam kepenulisan yang masih belum mumpuni. Saya baru meraih dua gelar, yaitu Juara 1 dan Juara 2 dari banyak kompetisi, sisanya berakhir dengan predikat "peserta" (link esai saya bisa dilihat di blog ini dan disini). Meskipun sering mengikuti lomba esai, saya juga pernah mengalami penipuan, dikarenakan esai saya terlanjur terkirim ke pihak penipu yang berkedok lomba dan kemungkinan besar terjadi plagiasi. Tetapi tidak apalah, buat pembelajaran ke depannya.

Esai adalah suatu tulisan yang berdasarkan opini dari penulis esai. Biasanya seringkali dijumpai di koran-koran, majalah, maupun media online. Dari sekian banyak tulisan esai saya, baru terbit sekali di laman media online (link sudah dibagikan). Insya Allah, saya memiliki target bahwa esai saya juga bisa diterbitkan di buku inkish vol 5 divisi inkubator UKM Penulis UM serta membuat buku antologi artikel ilmiah untuk diterbitkan pada saat Pameran Karya (PK) 2018. Jadi doa dari pembaca sangat berpengaruh pada lancarnya proses ini.

Ada yang bertanya, "Hid, apa perbedaan artikel dan esai itu?". Sebenarnya pertanyaan tersebut pernah kutanyakan saat Diklat Ruang UKM Penulis. Saat itu, saya bertanya pada Mawapres UM 2017. Jawaban yang paling saya ingat adalah bahwa esai berupa pendapat tanpa menggunakan sub bab maupun abstrak, sedangkan artikel adalah sekumpulan pendapat yang menggunakan abstrak dan sub bab serta dapat menjadi solusi yang efektif. 

Proses pembuatan esai memang memerlukan waktu yang lama. Esai dapat dibuat apabila sudah melewati tahapan-tahapannya. Tahapan-tahapan ini hanya berdasarkan kemampuan dari penulis blog ini, jadi perlu dipertimbangkan lagi. Tahapan-tahapan tersebut adalah (1) menentukan topik yang akan dibahas, (2) menentukan solusi yang akan diberikan, (3) membuat judul esai, (4) meminta saran dan kritik kepada teman maupun dosen, (5) membuat tulisan esai yang mewakili latar belakang, tinjauan pustaka, pembahasan dan penutup, (6) melakukan evaluasi tulisan dan (6) publikasi. 

Manfaat membuat esai itu banyak sekali. Diantaranya adalah (1) menguatkan daya ingat, (2) melatih ketrampilan menulis dan membaca, (3) memperoleh informasi baru dan (4) bermanfaat untuk skripsi bagi mahasiswa semester akhir. Jadi, jangan heran kalau penulis itu terkenal kritis dan aktif seperti orang yang aktif berorganisasi, karena manfaat dari menulis adalah juga mampu mengekspresikan diri melalui tulisan.

Dulu, saya sering mengalami bullying karena dianggap tidak pintar. Waktu dianggap menjadi anak pintar pun saya masih tetap mengalami bullying karena dianggap tidak memiliki bakat yang menarik bagi mereka yang mem-bully. Waktu saya berniat untuk menulis, saya tetap di-bully, karena tidak bisa meraih gelar apapun. Waktu saya memperoleh dua gelar dalam tiga bulan, saya tetap di-bully karena dianggap telah menjadi gila. Intinya, setiap orang pasti ada salahnya di mata orang lain. Saya selalu ingat dengan kata-kata "Penulis itu pasti akan mati, hanya karyanya lah yang selalu abadi" dari Ali bin Abi Thalib.

Mahasiswa Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Malang
Kabupaten Malang
Tanggal 13 Agustus 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Series #1

TEP JAYA!!!