Cerita tentang SNMPTN

Semua Bisa Masuk Jalur SNMPTN
Oleh: Zahid Zufar At Thaariq

Pembaca yang budiman, tulisan ini saya buat berdasarkan pertanyaan yang pernah dilontarkan kepada saya, khususnya mengenai jalur masuk kuliah. Pertanyaan ini datang dari adik kelas saya yang mau masuk kuliah. Beragam pertanyaan yang dilontarkan kepada saya. Saya tidak perlu menyebutkan satu per satu. Inti dari keseluruhan pertanyaan adalah "Apakah saya bisa masuk SNMPTN?".

Tentunya, jalur masuk kuliah dibagi menjadi tiga jalur untuk masuk PTN, yaitu SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri (Bagi PTN yang mengadakan pula). Rata-rata, siswa lebih senang apabila diterima jalur SNMPTN daripada jalur lain. Karena, dalam jalur SNMPTN, siswa tidak perlu bersusah payah memikirkan tes masuk kuliah. Berbeda dengan jalur lain yang harus mengikuti tes. Hal ini kebanyakan jalur SNMPTN menjadi idaman bagi kebanyakan siswa.

Terdapat anggapan bahwa, untuk masuk jalur SNMPTN, maka siswa harus memiliki banyak prestasi agar dapat mendukung masuknya jalur SNMPTN. Pandangan seperti ini memang benar adanya, karena SNMPTN memang mencari orang yang memiliki nilai baik dan prestasi yang baik pula. Pandangan ini menjadi tepat apabila pembaca baru memasuki SMA/SMK/MA/MAK. Perlu banyak meraih prestasi di tingkat sekolah, kota/kabupaten, provinsi hingga internasional. Maka dari itu, apabila siswa baru memasuki masa SMA atau setaranya, disarankan banyak mengikuti olimpiade, lomba, turnamen olahraga, dsb. Namun, apabila siswa yang sudah mulai memasuki masa kuliah dan ia merasa salah karena tidak pernah mengikuti lomba atau turnamen, jangan pernah berkecil hati. Semua tergantung strategi cerdas kita dalam memilih jurusan melalui jalur SNMPTN.

Saat saya masih SMA, Alhamdulillah saya termasuk anak yang paling dikenal guru-guru, kawan-kawan saya, bukan karena prestasi akademik maupun non akademik saya atau juga bukan karena organisasi yang saya ikuti. Saya dikenal oleh guru karena keaktifan saya didalam kelas, seperti sering bertanya dan menjawab pertanyaan. Saya dikenal oleh banyak teman SMA karena keaktifan saya dalam menyapa teman, sering dipercaya menjadi Imam ketika sholat dhuhur berjamaah serta sering juga menjadi muadzin di mushola sekolah saya. Dari kegiatan saya tersebut, saya menjadi dikenal oleh banyak orang, baik guru maupun siswa SMA saya. 

Terkait prestasi akademik maupun non akademik, saya sampai lulus belum sekalipun meraih juara. Untuk prestasi akademik, alhamdulillah, saya pada saat kelas 10 dua semester mendapat peringkat 10 besar dan kelas 12 dua semester mendapat peringkat 5 besar. Untuk peringkat paralel, saya berada di peringkat 43 dari 150-an siswa jurusan IPS angkatan saya dari SMA "Islam" Malang. Untuk prestasi non akademik, saya sampai lulus SMA belum pernah juara sekalipun. Di samping karena saya jarang ikut lomba, juga karena saya cenderung lebih menunggu sekolah memanggil saya untuk ikut lomba, sehingga kesempatan saya sama sekali tidak ada. Bahkan Olimpiade Siswa Nasional (OSN), saya tidak terpilih. Saya hanya mendapat satu kali kesempatan mengikuti Olimpiade Online Nasional (OON) tingkat Kota. Itupun saya gagal. Akhirnya saya sampai lulus, hanya berbekal itu-itu saja untuk mendaftar kuliah.

Banyak orang yang bilang, bahwa anak yang tidak berprestasi, akan kesulitan mendaftar kuliah, karena harus bersaing dengan sekian banyak anak dengan prestasi yang mentereng. Sekali lagi, anggapan ini memang benar, namun juga tidak sepenuhnya benar. Pendapat ini dikatakan benar, karena rata-rata kawan saya yang diterima jalur SNMPTN, adalah anak yang berprestasi. Namun ada juga yang diterima melalui keberuntungan pula, alhamdulillah, salah satunya adalah diri saya sendiri.

Alhamdulillah, saya terpilih masuk kuliah melalui Jalur SNMPTN. Saya terpilih karena boleh dikatakan keberuntungan saja. Saya hanya mengandalkan doa dari kakek, nenek, bapak, ibu dan teman-teman saya agar saya bisa lolos. Kekuatan doa itu sebenarnya adalah kunci terkuat ketika saya diterima SNMPTN. Saya bahkan benar-benar tidak menyangka dapat diterima kuliah melalui jalur SNMPTN. Karena sebelum pengumuman, saya bahkan tidak tidur semalaman karena di dalam otak saya, selalu kepikiran "lolos atau tidak". Saya senang sekali bisa diterima UM melalui jalur SNMPTN.

Jadi intinya, semua orang bisa diterima jalur SNMPTN. Pada dasarnya kita harus selalu berusaha terus tanpa pernah mengenal lelah. Setelah itu, tinggal doa dan pasrah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Terima Kasih

Zahid Zufar A. T.
Mahasiswa Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Malang      

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Series #1

TEP JAYA!!!